Makanan rohani

Kultwit from @arhlibrary (15/7/2014).
Sumber: buku Nasihat Imam Mahdi & Masih Mau’ud a.s Mengenai Bai’at (“Nasihat Bai’at”), Karangan: Hazrat Mirza Ghulam Ahmad a.s, Penerjemah: Abu Mudabbir, Tahun: 1999

Jangan sungkan berdoa karena banyak dosa. (“Nasihat Bai’at”h.57)

Orang2 yg berdosa sama sekali hendaknya jgn berhenti berdoa krn menganggap banyaknya dosa dan lain sebagainya. (“Nasihat Bai’at”h.57)

Doa adalah suatu obat penawar racun. (“Nasihat Bai’at”h.57)

Pada akhirnya melalui doa dia bakal menyaksikan betapa dia akan menganggap dosa itu suatu hal yang buruk. (“Nasihat Bai’at”h.57)

.tenggelam dlm dosa lalu putus asa thdp pengabulan doa&tdk kembali pd tobat,akhirnya mereka akan mengingkari pr nabi..(“Nasihat Bai’at”h.57)

Tobat merupakan bagian dari bai’at. (“Nasihat Bai’at”h.57)

Masalahnya adalah, manusia telah tenggelam dalam kelalaian. (“Nasihat Bai’at”h.57)

Hendaknya jgn seperti cabang kering. Menyatulah sehingga menjadi cabangnya. (“Nasihat Bai’at”h.58)

Sejauh mana ia menyatu, sejauh itu pula ia akan memperoleh manfaatnya. (“Nasihat Bai’at”h.58)

Bai’at yang hanya sebagai adat/formalitas tidak akan memberi manfaat. (“Nasihat Bai’at”h.58)

Kultwit from @arhlibrary (16/7/2014).
Sumber: buku Nasihat Imam Mahdi & Masih Mau’ud a.s Mengenai Bai’at (“Nasihat Bai’at”), Karangan: Hazrat Mirza Ghulam Ahmad a.s, Penerjemah: Abu Mudabbir, Tahun: 1999

Orang2 munafik –dikarenakan tdk memiliki hubungan sejati dgn Rasulullah saw-akhirnya tetap tidak beriman. (“Nasihat Bai’at”h.58)

Jika dia(pencari) itu tdk meningkatkan hubungan2 tersebut, serta tdk berusaha, maka keluh kesahnya tdk akan berfaedah.(“Nasihat Bai’at”h.58)

Sedapat mungkin hendaknya mjd sewarna dgn insan mursyid (yang mendapat bimbingan) itu dlm sgl cara & itikadnya. (“Nasihat Bai’at”h.58)

Nafs/ego menjanjikan umur yang panjang. Itu adalah tipuan. Umur tidak dapat dipegang/dipercaya. (“Nasihat Bai’at”h.58)

Hendaknya segeralah tunduk kearah kebenaran & ibadah & hendaknya terus menghisap/menghitung dari pagi hingga malam.(“Nasihat Bai’at”h.59)

Bai’at kalian ini adalah bai’at taubah. (“Nasihat Bai’at”h.60)

..mengadakan perbaikan terhadapnya, segala macam kesalahan yg telah dilakukan sebelumnya, diperhitungkan. (“Nasihat Bai’at”h.60)

..sejauh mgkn berusaha memperbaiki kerusakan2 tsb & dimasa mendatang menjauhi dosa2 & menghindari diri dr api itu.(“Nasihat Bai’at”h.60)

Ada janji Allah Taala bahwa melalui tobat seluruh dosa di masa lampau akan dimaafkan.. (“Nasihat Bai’at”h.60)

..melalui tobat slrh dosa di ms lampau akan dimaafkan,dgn syarat bhw tobat itu dilakukan dgn hati yg jujur&niat tulus.(“Nasihat Bai’at”h.60)

Kultwit from @arhlibrary (18/7/2014)
Sumber: buku Nasihat Imam Mahdi & Masih Mau’ud a.s Mengenai Bai’at (“Nasihat Bai’at”), Karangan: Hazrat Mirza Ghulam Ahmad a.s, Penerjemah: Abu Mudabbir, Tahun: 1999

Jika dia bangga terhadap kecantikan atau kekayaannya, itulah rabb-nya. (“Nasihat Bai’at”h.62)

Sebagian orang telah menjadikan dusta sebagai rabb mereka. (“Nasihat Bai’at”h.63)

Sebagian ada yang menjadikan (pekerjaan) mencuri,merampok, dan menipu sebagai rabb mereka. (“Nasihat Bai’at”h.63)

Yang dimaksud dengan api tidak hanya api yang ada ketika Kiamat. (“Nasihat Bai’at”h.64)

Bahkan orang yg berumur panjang menyaksikan bhw di dunia ini pun terdapat ribuan jenis api. (“Nasihat Bai’at”h.64)

Orang-orang yang berpengalaman mengetahui bahwa di dunia ini terdapat berbagai macam api. (“Nasihat Bai’at”h.64)

..di dunia ini tdpt berbagai mcm api. Berbagai mcm azab,ketakutan,kesedihan,kerisauan,penyakit,kegagalan, kehinaan.. (“Nasihat Bai’at”h.64)

Penderitaan2 yg berkaitan dgn anak,istri dsb.Dan suka duka dlm urusan dgn sanak keluarga.Ringkasnya,ini semua adl api.(“Nasihat Bai’at”h.64)

Tobat yang sebenarnya adalah suatu perkara sulit. Tanpa taufik Allah serta pertolongan-Nya.. (“Nasihat Bai’at”h.64)

Tanpa taufik Allah serta pertolongan-Nya, melakukan tobat dan tetap teguh di atasnya adalah tidak mungkin. (“Nasihat Bai’at”h.64)

Kultwit from @arhlibrary (20/7/2014).
Sumber: buku Nasihat Imam Mahdi & Masih Mau’ud a.s Mengenai Bai’at (“Nasihat Bai’at”), Karangan: Hazrat Mirza Ghulam Ahmad a.s, Penerjemah: Abu Mudabbir, Tahun: 1999

Terapkanlah tawakkal oleh kalian. (“Nasihat Bai’at”h.66)

Tawakkal artinya,kumpulkanlah se dpt mgkn oleh kalian sarana2 yg tlh ditetapkan Allah Taala utk menghasilkan sesuatu..(“Nasihat Bai’at”h.66)

Arti tobat adalah meninggalkan dosa dan kembali kepada Allah Taala. (“Nasihat Bai’at”h.66)

Meninggalkan keburukan dan melangkahkan kaki ke arah kebaikan. (“Nasihat Bai’at”h.66)

Tobat itu menuntut suatu maut yg sesudahnya manusia akan dihidupkan dan kemudian tidak akan mati. (“Nasihat Bai’at”h.66)

Setelah bertobat, manusia akan menjadi sedemikian rupa seolah-olah datang ke dunia ini dengan suatu kehidupan baru. (“Nasihat Bai’at”h.66)

Ringkasnya, yakinlah bahwa di dalam tobat terdapat buah-buah yang besar. Ini merupakan sumber mata air berkat-berkat. (“Nasihat Bai’at”h.67)

Pada hakikatnya para wali dan saleh adalah orang-orang yang melakukan tobat dan kemudian berpegang teguh diatasnya. (“Nasihat Bai’at”h.67)

Mereka jauh dari dosa dan semakin dekat dengan Allah. (“Nasihat Bai’at”h.67)


..melakukan tobat dgn sempurna itulah yg dpt dikatakan wali,quthb&ghaos.Dlm kondisi demikian mereka mjd kekasih Allah. (“Nasihat Bai’at”h.67)

Kultwit from @arhlibrary (21/7/2014)
Sumber: buku Nasihat Imam Mahdi & Masih Mau’ud a.s Mengenai Bai’at (“Nasihat Bai’at”), Karangan: Hazrat Mirza Ghulam Ahmad a.s, Penerjemah: Abu Mudabbir, Tahun: 1999

Wali yaitu orang yang memperoleh qurub/kedekatan Ilahi. (“Nasihat Bai’at”h.67)

Quthb yaitu seorang wali yang diserahi pengaturan suatu kawasan tertentu. (“Nasihat Bai’at”h.67)

Ghaos yaitu salah satu derajat Waliullah. (“Nasihat Bai’at”h.67)

Sebenarnya bagi orang-orang itu musibah-musibah serta kekerasan-kekerasan demikian merupakan obat penawar. (“Nasihat Bai’at”h.68)

Akibat kekerasan-kekerasan itulah khazanah-khazanah Allah dibukakan bagi mereka. (“Nasihat Bai’at”h.68)

..manusia hendaknya menerapkan kesabaran yang sempurna dan jangan berprasangka buruk terhadap Allah Taala. (“Nasihat Bai’at”h.68)

Bertobat dari dosa dan mendahulukan Allah Taala. (“Nasihat Bai’at”h.69)

Dlm bai’at,manusia melalui lidah mengikrarkan tobat dr dosa. Tetapi ikrarnya tdk sah apabila ikrar itu bukan dr hati.(“Nasihat Bai’at”h.69)

Ini adalah karunia besar & ihsan Allah Taala bhw apabila tobat itu dilakukan dgn hati yg jujur mk Dia mengabulkannya.(“Nasihat Bai’at”h.69)


Aku mengabulkan tobat orang yang bertobat. (“Nasihat Bai’at”h.69)



Kultwit from @arhlibrary (22/7/2014)
Sumber: buku Nasihat Imam Mahdi & Masih Mau’ud a.s Mengenai Bai’at (“Nasihat Bai’at”), Karangan: Hazrat Mirza Ghulam Ahmad a.s, Penerjemah: Abu Mudabbir, Tahun: 1999

Ikrar yg dilakukan dgn hati jujur, sbg hasilnya Allah Taala pun memenuhi janji-Nya yg Dia berikan kpd orang2 yg tobat.(“Nasihat Bai’at”h.69)

Bertobat dari dosa bukan perkara kecil. (“Nasihat Bai’at”h.70)

..orang-orang yang berdoa dengan hati, Allah Taala mengasihi mereka. (“Nasihat Bai’at”h.70)

..Allah Taala merupakan Khaaliq (Pencipta) bg langit,bumi&segenap benda,demikian pula Dia merupakan Khaaliq bg tobat.(“Nasihat Bai’at”h.70)

Dan seandainya memang Dia tidak mengabulkan tobat, tentu Dia tidak akan menciptakannya. (“Nasihat Bai’at”h.70)

Orang yang bertobat sesungguhnya, ia memperoleh anugerah-anugerah besar dari Allah Taala. (“Nasihat Bai’at”h.70)

Kedudukan-kedudukan sebagai awliyaa,quthb,dan ghaos diraih manusia, sebab mereka orang-orang yang bertobat. (“Nasihat Bai’at”h.70)

Orang yang tawakkal kepada Allah Taala, ia termasuk di antara hamba-hamba yang dikasihi oleh Allah Taala. (“Nasihat Bai’at”h.70)

Ingatlah, Allah tidak suka terhadap orang yang beriman dengan syarat. (“Nasihat Bai’at”h.70)

Kultwit from @arhlibrary (23/7/2014)
Sumber: buku Nasihat Imam Mahdi & Masih Mau’ud a.s Mengenai Bai’at (“Nasihat Bai’at”), Karangan: Hazrat Mirza Ghulam Ahmad a.s, Penerjemah: Abu Mudabbir, Tahun: 1999

Kadang2 kebijaksanaan Ilahi itu sedemikian rupa bhw manusia di dunia ini tdk berhasil memperoleh cita-citanya. (“Nasihat Bai’at”h.71)

Maut siap untuk setiap orang. Jika kalian raja, apakah kalian akan terhindar dari maut? (“Nasihat Bai’at”h.71)

Di dalam kemiskinan juga ada kematian. Di dalam (kondisi sebagai) raja pun terdapat kematian. (“Nasihat Bai’at”h.71)

..orang yang bertobat sungguh-sungguh hendaknya jangan mencampur adukkan iradah dengan keinginan-keinginan duniawi. (“Nasihat Bai’at”h.71)

Allah Taala tidak menyia-nyiakan hamba-Nya. (“Nasihat Bai’at”h.71)

Barangsiapa datang kepada-Nya, Dia sekali-kali tidak akan menyia-nyiakannya. (“Nasihat Bai’at”h.71)

..tidak ditemukan satu pun contoh seseorg memiliki hubungan yang benar dengan Allah Taala & kemudian orang itu gagal.(“Nasihat Bai’at”h.71)

Allah Taala menginginkan dr hamba-Nya supaya tidak mengemukakan keinginan-keinginan nafsunya di hadapan Allah.. (Nasihat Bai’at”h.71)

..secara murni tunduk kepada-Nya. Orang yang tunduk seperti itu, tidak memperoleh kesengsaraan apapun. (“Nasihat Bai’at”h.71)

..rezeki bukan (hanya) makanan & sebagainya.Melainkan kehormatan,ilmu & sebagainya. Semua hal yg diperlukan manusia.. (“Nasihat Bai’at”h.72)

Kultwit from @arhlibrary (24/7/2014)
Sumber: buku Nasihat Imam Mahdi & Masih Mau’ud a.s Mengenai Bai’at (“Nasihat Bai’at”), Karangan: Hazrat Mirza Ghulam Ahmad a.s, Penerjemah: Abu Mudabbir, Tahun: 1999

Seseorang yang menjalin hubungan dengan Allah Taala walau sebesar zarah pun, sekali-kali tidak akan sia-sia. (“Nasihat Bai’at”h.72)

Allah Taala menolong hamba-Nya. (“Nasihat Bai’at”h.72)

Dan barangsiapa bertakwa kepada Allah, Dia akan membuat baginya suatu jalan keluar. (“Nasihat Bai’at”h.72)

Barangsiapa berbuat kebaikan seberat zarah sekalipun, niscaya ia akan menyaksikannya (Al Zalzalah 99:8). (“Nasihat Bai’at”h.72)

Yakni Allah Taala telah menuliskan bahwa: Aku dan rasul-rasul-Ku pasti akan menang. (“Nasihat Bai’at”h.73)

..begitu dia mulai maju dlm hubungan2 dgn Allah, mk kemahsyurannya semakin tinggi, sampai dia mjd orang yg suci benar.(“Nasihat Bai’at”h.73)

Jangan anggap tobat ini sebagai permainan. (“Nasihat Bai’at”h.73)

Dan jangan tinggalkan tobat itu di sini (setelah ikrar). Melainkan cam kan bahwa itu adalah sebuah amanat Allah Taala.(“Nasihat Bai’at”h.73)

Orang yang bertobat, dia menaiki perahu Allah Taala yang telah dibangun berdasarkan perintah-Nya pada musim taufan. (“Nasihat Bai’at”h.73)


Rumah/keluarga orang-orang yang melakukan tobat sejati akan penuh oleh rahmat. (“Nasihat Bai’at”h.74)

Kultwit from @arhlibrary (25/7/2014)
Sumber: buku Nasihat Imam Mahdi & Masih Mau’ud a.s Mengenai Bai’at (“Nasihat Bai’at”), Karangan: Hazrat Mirza Ghulam Ahmad a.s, Penerjemah: Abu Mudabbir, Tahun: 1999

Orang2 duniawi bertumpu sepenuhnya kepada sarana2. Akan tetapi Allah Taala tidak terikat untuk menggunakan sarana2. (“Nasihat Bai’at”h.74)

Kadang2 (bila) Dia menginginkan, maka untuk orang-orang kesayangan-Nya, Dia melakukan hal-hal tanpa melalui sarana. (“Nasihat Bai’at”h.74)

Dan kadang2 Dia ciptakan sarana2 lalu melakukanya. Dan pada waktu2 tertentu Dia hancurkan pula sarana2 yg sudah ada. (“Nasihat Bai’at”h.74)

Pendeknya, bersihkan amal-amal kalian. Dan senantiasalah ingat Allah Taala. Dan jangan sampai bersikap lalai.(“Nasihat Bai’at”h.74)

Sesungguhnya orang2 yg bai’at kpd engkau sebenarnya mereka bai’at kpd Allah. Tangan Allah ada diatas tangan mereka. (“Nasihat Bai’at”h.74)

..yang lalai mengingat Allah Taala akan menjadi mangsa setan. (“Nasihat Bai’at”h.75)

Senantiasalah hidupkan tobat, dan sekali-kali jangan biarkan mati. (“Nasihat Bai’at”h.75)

Demikian pula tetaplah semarakkan tobat itu, supaya ia tidak sia-sia. (“Nasihat Bai’at”h.75)

Jika kalian tidak melakukan tobat hakiki, maka hal itu bagaikan benih yang disemai di atas batu. (“Nasihat Bai’at”h.75)


Dan jika tobat hakiki, itu bagaikan benih yang disemai di tanah subur dan menghasilkan buah pada waktunya. (“Nasihat Bai’at”h.75)

Kultwit from @arhlibrary (26/7/2014)
Sumber: buku Nasihat Imam Mahdi & Masih Mau’ud a.s Mengenai Bai’at (“Nasihat Bai’at”), Karangan: Hazrat Mirza Ghulam Ahmad a.s, Penerjemah: Abu Mudabbir, Tahun: 1999

Pada masa sekarang, dalam tobat ini terdapat kesulitan-kesulitan besar. (“Nasihat Bai’at”h.75)

Shalat adalah kunci pengabulan doa. Ketika kalian shalat berdoalah di dalamnya. Dan jangan lalai. (“Nasihat Bai’at”h.76)

Dan hindarilah setiap keburukkan berkenaan dengan hak-hak Ilahi ataupun hak-hak manusia. (“Nasihat Bai’at”h.76

Kata bai’at mengandung makna yg luas. Dan derajatnya merupakan derajat suatu hubungan yang paling tinggi.. (“Nasihat Bai’at”h.77)

Istiqamah artinya, janji yang telah dilakukan manusia dipegang teguh secara sempurna. (“Nasihat Bai’at”h.78)

Ingat berjanji itu mudah, namun memegangnya susah. (“Nasihat Bai’at”h.78)

Iman juga merupakan sebuah tanaman,yang ditanam pada tanah keikhlasan. Dan melalui amal2 saleh pengairannya dilakukan.(“Nasihat Bai’at”h.79)


Tanaman iman membutuhkan amal-amal saleh bagi pertumbuhan serta perkembangannya. (“Nasihat Bai’at”h.79)

Kultwit from @arhlibrary (27/7/2014)
Sumber: buku Nasihat Imam Mahdi & Masih Mau’ud a.s Mengenai Bai’at (“Nasihat Bai’at”), Karangan: Hazrat Mirza Ghulam Ahmad a.s, Penerjemah: Abu Mudabbir, Tahun: 1999

Dan dimana pun Alquran Suci menyinggung soal iman, di sana Alquran telah memasang persyaratan amal-amal saleh. (“Nasihat Bai’at”h.79)

Sebab, apabila timbul kekacauan pada iman, maka ia sama sekali tidak layak untuk diterima di sisi Allah. (“Nasihat Bai’at”h.79)

Demikian pula riyaa/pamer,sombong,takabur,adalah hal-hal yang membuat amal-amal menjadi tidak layak diterima. (“Nasihat Bai’at”h.79)

Sebab,jika ada amal2 saleh terbentuk,itu bukanlah dari manusia sendiri,melainkan berlangsung khusus dr karunia Allah.(“Nasihat Bai’at”h.79)

Yakni, manusia telah diciptakan lemah.Dan pd zatnya, di dalam diri manusia itu sendiri tdk ada kekuatan & kemampuan..(“Nasihat Bai’at”h.80)

..di dalam diri manusia itu sendiri tdk ada kekuatan dan kemampuan selama Allah Taala sendiri tdk menganugerhakannya.(“Nasihat Bai’at”h.80)

..mata kalian pun tdk mampu melihat apabila tdk ada cahaya. Dan telinga tidak mampu mendengar apabila tdk ada udara. (“Nasihat Bai’at”h.80)

..sesuatu yg dianugerahkan,selama di dlmnya tdk ada dukungan Samawi,selama itu kalian benar2 dlm keadaan tdk berguna.(“Nasihat Bai’at”h.80)


..tulusnya hati kalian menerima suatu perkara,namun selama tdk ada karunia Ilahi,mk kalian tdk akan dpt berdiri tegak.(“Nasihat Bai’at”h.80)

Kultwit from @arhlibrary (29/7/2014)
Sumber: buku Nasihat Imam Mahdi & Masih Mau’ud a.s Mengenai Bai’at (“Nasihat Bai’at”), Karangan: Hazrat Mirza Ghulam Ahmad a.s, Penerjemah: Abu Mudabbir, Tahun: 1999

..(jika) akidah itu baik, maka amal manusia pun menjadi baik. (“Nasihat Bai’at”h.86)

..orang2 Islam mulai mempercayai dajjal(pendusta) & lainnya sbg tuhan tatkala mereka tlh meninggalkan akidah2 benar.(“Nasihat Bai’at”h.86)

Sang Pemelihara (Allah Taala) menginginkan, sbgmn benarnya akidah2, seperti itu pulalah amal2 saleh hendaknya benar.. (“Nasihat Bai’at”h.86)

Oleh karena itu, adalah mutlak berada di atas siraathal mustaqiim. (“Nasihat Bai’at”h.86)

Adalah ajaran Alquran bahwa Allah ini Esa & tiada sekutu bagi-Nya. Dan yg tlh dikatakan Alquran itu,sama sekali benar. (“Nasihat Bai’at”h.87)

Ada satu perkara penting lainnya. Yakni, majulah dalam hal ketakwaan. (“Nasihat Bai’at”h.87)

Kemajuan tidak dapat dilakukan oleh manusia seorang diri selama tidak ada suatu jemaat dan tidak ada imam-nya. (“Nasihat Bai’at”h.87)

Jika kemampuan itu ada pada diri manusia & dapat menjalani kemajuan dgn sendirinya, maka tidak perlu ada para nabi. (“Nasihat Bai’at”h.87)

..betapa hebatnya (jemaah) yg telah dibangun oleh Rasulullah saw. (“Nasihat Bai’at”h.87)


..seseorang yang telah diutus oleh Allah Taala, di dalam dirinya terdapat suatu unsur obat penyembuh. (“Nasihat Bai’at”h.87)


Kultwit from @arhlibrary (30/7/2014). 
Sumber: buku Nasihat Imam Mahdi & Masih Mau’ud a.s Mengenai Bai’at (“Nasihat Bai’at”), Karangan: Hazrat Mirza Ghulam Ahmad a.s, Penerjemah: Abu Mudabbir, Tahun: 1999

Segala kebaikan terdapat di dalam Alquran. (“Nasihat Bai’at”h.87)

Haji ada persyaratan bg manusia.Puasa ada syaratnya.Zakat jg ada persyaratannya.Namun shalat tdk ada persyaratannya.(“Nasihat Bai’at”h.88)

..perintah shalat adalah wajib dilaksanakan lima kali setiap hari. (“Nasihat Bai’at”h.88)

..selama shalat belum dilaksanakan dengan sepenuhnya, maka berkat2 yg dpt diraih melaluinya itu pun tdk akan muncul. (“Nasihat Bai’at”h.88)

..ketakwaan yg tdk sempurna sama sekali tdk akan bermanfaat. Allah Taala mencintai orang2 yg mencintai-Nya. (“Nasihat Bai’at”h.88)

..benda yang paling tercinta adalah nyawa, jika kesempatan ada maka itu pun akan diserahkan di jalan Allah. (“Nasihat Bai’at”h.89)

Maut (kematian) yg diterapkan dalam shalat kalian, itu pun sudah termasuk dalam kategori kebaikan tersebut. (“Nasihat Bai’at”h.89)


Sekali2 tdk akan kamu capai kebaikan yg sempurna,sblm kamu menafkahkan sebagian dr apa yg kamu cintai(Ali Imran 3:39).(“Nasihat Bai’at”h.89)

Kultwit from @arhlibrary (31/7/2014)
Sumber: buku Nasihat Imam Mahdi & Masih Mau’ud a.s Mengenai Bai’at (“Nasihat Bai’at”), Karangan: Hazrat Mirza Ghulam Ahmad a.s, Penerjemah: Abu Mudabbir, Tahun: 1999

Ingatlah, dosa ghaflat (dosa yg dilakukan tanpa mau memikirkan/menyadarinya) adl lebih besar drpd dosa yg disesali. (“Nasihat Bai’at”h.90)

Orang yang bertobat itu, seakan-akan tidak pernah melakukan suatu dosa. (“Nasihat Bai’at”h.90)

Orang yang tidak mengetahui apa yang sedang dia lakukan,berada dalam kondisi yang sangat berbahaya. (“Nasihat Bai’at”h.90)

Jadi adalah penting supaya kalian meninggalkan ghaflat/kelalaian. Dan bertobatlah dari dosa-dosa kalian. (“Nasihat Bai’at”h.90)

Dan selalu takutlah terhadap Allah Taala. (“Nasihat Bai’at”h.90)

Orang yg bertobat lalu membenahi keadaanya, kebalikan dari orang-orang lainnya, dia akan diselamatkan. (“Nasihat Bai’at”h.90)

..doa hny akan bermanfaat bg org yg mengadakan perbaikan atas dirinya sendiri&menjalin hub yg benar dgn Allah Taala.(“Nasihat Bai’at”h.91)

Apabila (manusia) itu sendiri sudah berdiri pd jenjang rahmat Allah Taala,mk doa pun akan memberikan manfaat baginya. (“Nasihat Bai’at”h.91)

Janganlah hanya bertumpu pada sarana-sarana semata,bahwa (kalian) telah melakukan bai’at. (“Nasihat Bai’at”h.91)


Allah Taala tidak menyukai bai’at-bai’at yang dilakukan hanya dengan mulut saja. (“Nasihat Bai’at”h.91)


Kultwit from @arhlibrary (1/8/2014)
Sumber: buku Nasihat Imam Mahdi & Masih Mau’ud a.s Mengenai Bai’at (“Nasihat Bai’at”), Karangan: Hazrat Mirza Ghulam Ahmad a.s, Penerjemah: Abu Mudabbir, Tahun: 1999

..Dia ingin supaya kalian, sebagaimana telah bertobat ketika bai’at tetaplah kukuh di atas tobat itu. (“Nasihat Bai’at”h.91)

Dan ciptakanlah perhatian yang baru setiap hari, yang dapat mengukuhkan (tobat) tersebut. (“Nasihat Bai’at”h.91)

Allah Taala memberikan perlindungan kepada orang-orang yang mencari perlindungan. (“Nasihat Bai’at”h.91)

Orang-orang yang datang kepada Allah, Dia tidak akan menyia-nyiakan mereka. (“Nasihat Bai’at”h.91)

Bertobat ketika turun azab, bukanlah taubat. (“Nasihat Bai’at”h.91)

Pahamilah hal ini benar2,ketika rasa takut mencekam & timbul suatu kondisi genting,tobat pd waktu itu bukanlah tobat. (“Nasihat Bai’at”h.91)

Ketika bala tlh turun,mk pembatalannya berada di tangan Allah Taala semata. Pikirkanlah oleh kalian sblm turunya bala.(“Nasihat Bai’at”h.91)

Barangsiapa bertobat sebelum bala turun,(berarti) dia memiliki pandangan yg jauh ke depan dan dalam. (“Nasihat Bai’at”h.92)

Orang mukmin yang takut kepada Allah bukan demi kepentingan tertentu, Allah akan menjauhkan rasa takut darinya. (“Nasihat Bai’at”h.92)


Namun orang yang di depan pintunya sendiri bala itu turun, dia pasti akan takut kepada Allah. (“Nasihat Bai’at”h.92)

Kultwit from @arhlibrary (2/8/2014)
Sumber: buku Nasihat Imam Mahdi & Masih Mau’ud a.s Mengenai Bai’at (“Nasihat Bai’at”), Karangan: Hazrat Mirza Ghulam Ahmad a.s, Penerjemah: Abu Mudabbir, Tahun: 1999

Teruslah panjatkan banyak doa supaya kalian selamat dari bala musibah itu & kalian memperoleh akhir yang baik. (“Nasihat Bai’at”h.92)

..ucapan yang sia-sia tidak akan memberi faedah. (“Nasihat Bai’at”h.92)

..hendaknya kehidupan kalian, dalam setiap keadaan, harus dipenuhi oleh rasa takut akan Allah Taala.. (“Nasihat Bai’at”h.92)

..dlm setiap kedaan,hrs dipenuhi oleh rasa takut akan Allah Taala,tidak peduli apakah unsur2 musibah itu ada/tidak. (“Nasihat Bai’at”h.92)

Yang tawakkal kepada Allah akan diselamatkan. (“Nasihat Bai’at”h.92)

Allah Taala itu Maha Kuasa.Bila Dia ingin.Dia membukakan pintu musibah.Dan bila Dia ingin.Dia akan berikan kelapangan.(“Nasihat Bai’at”h.92)

Barangsiapa bertumpu penuh kepada-Nya, ia akan diselamatkan. (“Nasihat Bai’at”h.92)

Orang yg takut dan orang yang tidak takut, tidak pernah sama. Allah Taala memberikan suatu perbedaan antara keduanya.(“Nasihat Bai’at”h.93)

Jadi, Jemaat saya hendaknya melakukan tobat yang benar dan hindarilah dosa. (“Nasihat Bai’at”h.93)


Orang yang telah bai’at namun tidak menghindari dosa, berarti dia melakukan ikrar palsu. (“Nasihat Bai’at”h.93)

Kultwit from @arhlibrary (3/8/2014)
Sumber: buku Nasihat Imam Mahdi & Masih Mau’ud a.s Mengenai Bai’at (“Nasihat Bai’at”), Karangan: Hazrat Mirza Ghulam Ahmad a.s, Penerjemah: Abu Mudabbir, Tahun: 1999

..teruslah banyak memanjatkan doa2. Tdk ada seorangpun yg dpt kukuh dalam langkahnya selama Allah tdk mengukuhkanya. (“Nasihat Bai’at”h.93)

Adalah suatu yang paling dibenci di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa yang tidak kamu kerjakan (Ash Shaf 61:4). (“Nasihat Bai’at”h.93)

Adapun bai’at yang telah kalian lakukan pada waktu ini, mengucapkan dan mengikrarkannya dengan lidah sangat mudah. (“Nasihat Bai’at”h.94)

Akan tetapi menjalankan ikrar bai’at ini serta mengamalkannya sangat sulit. (“Nasihat Bai’at”h.94)

Sebab, nafsu dan setan berusaha membuat manusia tidak perduli terhadap agama. (“Nasihat Bai’at”h.94)

Dan (nafsu&setan) ini memperlihatkan dunia&faedah2nya mudah&dekat,akan tetapi perkara Kiamat(mereka)perlihatkan jauh. (“Nasihat Bai’at”h.94)

..jk ingin menyenangkan Allah Taala mk sejauh yg dpt diupayakan hendaknya terapkanlah ikrar ini dgn segenap tekad.. (“Nasihat Bai’at”h.94)

..terapkanlah ikrar ini dengan segenap tekad dan perhatian, dan senantiasalah berusaha menghindari dosa-dosa. (“Nasihat Bai’at”h.94)


Tujuan mulaqat (pertemuan) ialah supaya ada yang dipikirkan sedikit banyak tentang hal agama. (“Nasihat Bai’at”h.95)

0 komentar:

Posting Komentar

You are awesome!